Irfan Maulana ( 202146500766 )

Khreisna Anggriawan ( 202146500809 )




JURNAL 1

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Film Dunkirk

Objek                    : Film Dunkirk

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada                                penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Dunkirk”.

Kesimpulan         : Film ini merupakan karya seni yang layak diapresiasi karena berhasil menyajikan kisah sejarah dengan gaya sinematik yang unik dan realistis. Film ini juga berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kerjasama, pengorbanan, dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit.

JURNAL 2

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Film Keluarga Cemara

Objek                    : Film Keluarga Cemara

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Menggunakan analisis semiotika Ferdinand De Saussure menggunakan penanda dan petanda, untuk penanda adalah penggambaran rumah tua dan 1 keluarga, untuk petanda adalah makna dibalik penggambaran tersebut yaitu 1 keluarga yang tersenyum menggambarkan kebahagiaan dan rumah tua memiliki makna keterbatasan

Kesimpulan         : Dapat disimpulkan bahwa poster film "Keluarga Cemara" ingin menggambarkan atau memberitahu khalayak bahwa film tersebut adalah film keluarga yang berjuang di tengah keterbatasan

                                                                      JURNAL 3

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Lirik Lagu Melukis Senja

Objek                    : Lirik Lagu Melukis Senja

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Analisis menggunakan semiotika Ferdinand De Saussure, yang jadi penanda dalam lagu ini adalah lirik lagunya dan petanda yang ada di dalam makna lagu ini

Kesimpulan         : Dapat disimpulkan bahwa lirik lagu "Melukis Senja" memiliki makna hubungan romantisme pasangan yang sedang jatuh cinta 

JURNAL 4

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure

Objek                    : Film Dunkirk

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada                                penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Dunkirk”.

Kesimpulan         : Film ini merupakan karya seni yang layak diapresiasi karena berhasil menyajikan kisah sejarah dengan gaya sinematik yang unik dan realistis. Film ini juga berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kerjasama, pengorbanan, dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit.

JURNAL 5

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada poster Save Children

Objek                    : Poster Save Children

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan interpretasi

Analisis                 : Berdasarkan teori Saussure pada poster yang berjudul “Save Children” adalah melihat sejauh mana entitas-entitas sebuah tanda yang memiliki hubungan pemaknaan antara signifier dan signified yang bermuara pada eksternal reality atau pemaknaan yang sebenarnya yang berkaitan dengan kebebasan anak.

Kesimpulan         : Melalui proses analisis tanda berdasarkan teori semiotika Saussure diharapkan mampu menjadi pemicu bagi sebagian orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anak mereka sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

JURNAL 6

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure

Objek                    : Film Dunkirk

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada                                penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Dunkirk”.

Kesimpulan         : Film ini merupakan karya seni yang layak diapresiasi karena berhasil menyajikan kisah sejarah dengan gaya sinematik yang unik dan realistis. Film ini juga berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kerjasama, pengorbanan, dan keberanian dalam menghadapi situasi sulit.

JURNAL 7

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Film The Call

Objek                    : Film The Call

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang difokuskan kepada                                penanda (signifier) dan petanda (signified) yang muncul dari film “Dunkirk”.

Kesimpulan         :Berdasarkan analisis semiotika Saussure terdapat kesimpulan pesan dan makna yang disampaikan pada Film The Call yaitu kepedulian terhadap manusia, rela berkorban demi keselamatan masyarakat, saling tolong menolong di tengah kesulitan, dan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

JURNAL 8

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Film Ku Kira Kau Rumah

Objek                    : Film Ku Kira Kau Rumah

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dapat dilihat dari penanda yaitu wujud fisik dari Film Ku Kira Kau Rumah dan petanda dilihat dari makna pesan moral yang terkandung dalam film Kukira Kau Rumah.

Kesimpulan         : Setelah dilakukan analisis pada beberapa scene dengan mengunakan metode analisis semiotika Ferdinand De Saussure untuk mencari penanda dan petanda sehingga ditemukan makna pesan dalam film. Film ini memiliki beberapa pesan moral, yaitu mengajarkan tentang kejujuran, kesetiaan dan pemaaf, kesopanan dan menghargai orang lain, pekerja keras dan pantang menyerah, serta berikan kebebasan kepada orang lain dan jangan terlalu mengekang orang lain.

JURNAL 9

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Film Berpayung Rindu

Objek                    : Film Berpayung Rindu

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 : Berdasarkan hasil analsisis semiotika Ferdinad de Saussure terdapat tanda-tanda yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang yang dimana terdapat petanda dan penanda ditiap scene.

Kesimpulan         : Dapat disimpulkan film web series Berpayung Rindu dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna dari iklan tersebut yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang ibu.


                                                                    JURNAL 10

Judul                     : Analisis Semiotik Film Dunkirk menggunakan Teori Ferdinand de Saussure pada Iklan Rokok A Mild 

Objek                    : Iklan Rokok A Mild

Pendekatan     : Menggunakan metode pendekatan kualitatif

Analisis                 :      Analisis iklan dapat dimaknai menggunakan teori dan metode semiotika. Dengan menganalisis iklan menggunakan semiotika, banyak pesan yang tersirat dalam iklan Menganalisis makna pesan dalam iklan itu harus dikaji dalam semiotika, dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan semiotika Ferdinand De Saussures. Tahapan analisis data yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengapresiasikan objek penelitian sebagai langkah awal untuk memahami iklan.

Kesimpulan         : Kesimpulan pesan atau makna yang disampaikan dalam iklan rokok a mild versi langkah ini mengenai langkah manusia yang beraktifitas dengan ekspresi langkah sangat ringan dan ia sukai tanpa beban.


JURNAL 1


Judul:Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah


Objek: Iklan Rokok A Mild Versi Langkah


Pendekatan/Metode: Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif


Analisis: Disebutkan dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah terdapat beberapa temuan pesan berdasarkan semiotika Ferdinand De Saussure. Dalam hal ini, iklan Rokok Versi Langkah mengandung banyak pesan yang inspirasi dengan kata-kata yang tersirat. Mereka tidak hanya menjual produk semata, melainkan menjadi inspirator bagi konsumen dengan kata pamungkas mereka Go Ahead. Dalam tiap scene memiliki banyak makna dari potongan kalimat langkah dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah.


Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis bahwa punya makna pesan yang terkandung dalam iklan  Rokok A Mild Versi langkah seperti aktor yang diperankan oleh pemuda dan dewasa dapat diartikan target produk yang menikmati produk kisaran umur 21-40 tahun dan scene terakhir menegaskan ketika pria menemukan pesimpangan jalan, lalu bertanya kemana langkah kita selanjutnya? Langkah selanjutnya pilih A mild. A mild menggambarkan bahwa A mild yang terbaik bagi pemuda dan kalangan dewasa.




JURNAL 2


Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami


Objek: Novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami


Pendekatan/Metode: Metode deskriptif


Analisis: Novel Manjali dan Cakrabirawa merupakan kelanjutan dari Novel Bilangan Fu, memiliki substansi kritis dengan tokoh yang sama, Parang Jati, Yuda dan Marja. Banyaknya penanda dan tanda yang berdasarkan pada semiotika Ferdinand De Saussure di tiap halaman-halaman dengan berkaitan dengan kebudayaan.


Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa buku ini tergolong ringan dan mudah diikuti. Kisah cinta banyak mendominasi walau sisi sejarahnya tidak pernah ketinggalan. Novel ini juga bisa dijadikan spirit baru bagi para penikmat sastra untuk menghasilkan karya sastra seperti novel yang dapat memberikan pelajaran sejarah bagi masyarakat. Bukan menomor satukan penghasilan dari sebuah novel, tapi harus memerhatikan dampak yang akan muncul dari karya novel itu sendiri apabila sudah dibaca oleh para penikmat sastra.



                                                                        JURNAL 3


Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Sebagai Representasi Nilai Kemanusiaan Dalam Film The Call


Objek: Nilai kemanusiaan dalam film "The Call"


Pendekatan/Metode: Kualitatif


Analisis: Metode analisis yang saya gunakan berdasarkan pada semiotika Ferdinand De Saussure terdapat penanda dan tanda dalam adegan, dialog dan setting pada film "The Call"


Kesimpulan: Dapat disimpulkan pada film "The call" yang saya amati bahwa dari adegan, dialog, dan alurnya dapat dijelaskan bahwa nilai-nilai kemanusiaan selalu hadir dalam keadaan apapun salah satunya yaitu keadaan mendesak yang dapat menimbulkan nilai cinta, peduli, dan gotong royong.



JURNAL 4


Judul: Penanda dan Petanda dalam Cerita Anak Kisah Samariona Karya Dahri Dahlan dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia pada Sekolah Dasar


Objek: Cerita Anak Kisah Samariona Karya Dahri Dahlan


Pendekatan/Metode: Kualitatif deskriptif


Analisis: Berdasarkan analisis penanda dan petanda pada cerita anak Kisah Samariona karya Dahri Dahlan, diketahui bahwa tanda-tanda arbitrer yang termuat di dalam cerita tersebut terarah pada makna tanda yang mengandung pengungkapan nilai kearifan lokal, mengungkap realitas kehidupan manusia dan alam, pengungkapan nilai kekeluargaan serta nilai persahabatan.


Kesimpulan: Implikasi dalam penelitian ini berupa implikasi penanda dan petanda semiotika Ferdinan de Saussure pada Kisah Samariona karya Dahri Dahlan yang dijadikan sebagai alat dalam menyusun ringkasan cerita yang kemudian digunakan dalam penyusunan perangkat pembelajaran.



JURNAL 5


Judul: Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure Terhadap Nilai-Nilai Da’wah Pada Film Nussa dan Rara


Objek: Film Nussa dan Rara


Pendekatan/Metode: Kualitatif


Analisis: Setiap film itu tersusun atas banyaknya tanda atau simbol yang saling berkaitan ataupun bekerja sama untuk menyampaikan pesan yang tersirat. Begitu juga dengan film animasi ‘’Nussa dan Rara’’ yang hadir dalam potongan episodeepisode tiap seasonnya, yang kemudian pesan-pesan itu dianalisis berdasarkan tanda-tanda yang bermunculan. Pada bagian ini akan diurai nilai-nilai dakwah dan komunikasi yang tergambar pada adab dan akhlak dalam bentuk bahasa, gambar, dan pesan lisan yang didasari dari sususan scene dalam film. Dari potonganpotongan gambar tersebut diartikan berdasarkan unit analisis yang penulis tentukan.


Kesimpulan: Konsep dasar ide dari pembuatan film animasi Nussa dan Rara, yaitu membuat suatu konsep Islamic thing. Pada film animasi Nussa dan Rara, penulis menemukan tiga scene yang menggambarkan adab dan akhlak, yaitu scene yang menjelaskan tentang berkata baik dan sopan, scene mendoakan yang baik-baik, dan scene berjuang serta berusaha.



JURNAL 6


Judul: REPRESENTASI PENYANDANG SPEKTRUM AUTISME DALAM FILM MIRACLE IN CELL NO. 7


Objek: Film Miracle In Cell No.7


Pendekatan/Metode: Kualitatif


Analisis: Menggunakan analisis semiotika yang berguna untuk membaca makna dari tanda-tanda di sebuah film.


Kesimpulan: Secara keseluruhan makna dari film Miracle In Cell No.7 memiliki makna dan mempunyai pesan moral yaitu mengajarkan bagaimana seseorang harus berlaku adil tanpa pandang bulu. Memandang orang sebelah mata, termasuk kepada para penyandang disabilitas adalah sesuatu yang tidak pantas dilakukan.



 JURNAL 7


Judul: PENANDA DAN PETANDA PADA CERPEN ANAK “KE HUTAN” KARYA YOSEP RUSTANDI PENDEKATAN SEMIOTIK: FERDINAND DE SAUSSURE


Objek: CERPEN ANAK “KE HUTAN” KARYA YOSEP RUSTANDI


Pendekatan/Metode: Metode deskriptif kualitatif


Analisis: Terdapat beberapa penanda (signifier) dan petanda (signifier) dalam cerpen anak "Ke Hutan" karya Yosep Rustandi yaitu ada 11 tanda yang dapat diamati yaitu, (1) benda untuk menunjukkan tujuan, (2) sifat tokoh Rakey, (3) nasihat kebaikan, (4) keadaan yang berlawanan, (5) latar belakang pengarang, (6) motivasi tersirat, (7) majas personifikasi, (8) solidaritas dan kebersamaan, (9) pesan moral, (10) unsur religius dan (11) kesederhanaan serta keasrian alam. Sehingga, muncul makna baru yang lebih kompleks.


Kesimpulan: Dalam sebuah karya sastra, jika dikajimenggunakan pendekatan semiotik Ferdinand De Saussure akan menghasilkan penanda (signifier) dan petanda (signified), sekalipun mengkaji cerpen anak. Karena setiap tulisan mempunyai makna tersendiri, adapun makna yang tersirat maupun makna tersurat. Pada cerpen anak “Ke Hutan” karyaYosep Rustandi, terdapat beberapa makna, baik makan tersirat atau makna tersurat. Makna tersebut ditelaah hingga menemukan makna yang lebih kompleks.



 JURNAL 8


Judul: Analisis Semiotik Film Ku Kira Kau Rumah


Objek: Film Ku Kira Kau Rumah


Pendekatan/Metode: Kualitatif


Analisis: Film “Kukira Kau Rumah” merupakan film yang banyak memiliki sebuah makna. Dalam film ini juga terdapat penanda (signifier) dan petanda (signified) untuk menemukan pesan moral yang terkandung dalam film ini.


Kesimpulan: Film ini memiliki beberapa pesan moral, yaitu mengajarkan tentang kejujuran, kesetiaan dan pemaaf, kesopanan dan menghargai orang lain, pekerja keras dan pantang menyerah, serta berikan kebebasan kepada orang lain dan jangan terlalu mengekang orang lain. Terdapat juga pesan persahabatan dan kesetiaan terhadap teman yang sangat tinggi. Pesan moral yang paling penting dalam film ini ialah jangan terlalu mengekang orang lain, berikanlah kebebasan untuk orang lain terhadap pilihannya. Janganlah kita sebagai manusia terlalu mengatur hidup orang lain, karena semua manusia memiliki tujuan dan impiannya sendiri.



 JURNAL 9


Judul: ANALISIS SEMIOTIKA SAUSSURE PADA KARYA POSTER MAHARANI YANG BERJUDUL “SAVE CHILDREN”


Objek: KARYA POSTER MAHARANI YANG BERJUDUL “SAVE CHILDREN”


Pendekatan/Metode: Metode analisis interpretasi


Analisis: Untuk melihat bagaimana sistem tanda berkerja pada poster Maharani yang berjudul “Save Children‟, maka dilakukan analisis tanda verbal dan nonverbal menggunakan teori Saussure yakni penanda dan petanda.


Kesimpulan: Berdasarkan analisis sistem penandaan yang terdapat pada poster “Save Children” ini dapat disimpulkan bahwa tanda signifier dan tanda signified cukup jelas pemaknaannya baik dari sisi pesan visual atau pesan verbal yang disampaikan. Secara keseluruhan pemaknaan yang ditangkap dari poster ini berkaitan dengan kebebasan anak-anak. Pada usia dini anak-anak memang harus lebih diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan kebebasan anak itu sendiri.



                                                                         JURNAL 10


Judul: ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE PADA FILM" BERPAYUNG RINDU"


Objek: FILM "BERPAYUNG RINDU"


Pendekatan/Metode: Kualitatif


Analisis: Terdapat tanda-tanda dengan pendekatan Semiotika Ferdinand De Saussure yang ditampilkan pada film web series “Berpayung Rindu”. Film ini menampilkan beberapa adegan visual, dan teks yang memeliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang yang dimana terdapat petanda dan penanda ditiap scene.


Kesimpulan: Dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penanda (Signifier) dan petanda (Signified) serta makna yaitu film ini lebih mengarahkan ke pesan moral terlihat dari adegan per episodenya yang mana film ini mengisahkan sepasang suami istri yang berpisah karena perselingkuhan dan yang menjdai korban adalah sang anak yang akibatnya sang anak kehilangan kasih sayang salah satu dari orang tuanya yaitu seorang ibu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Seni Rupa & Desain